Usaha sampingan untuk guru dan karyawan honorer. Pahlawan tanpa tanda jasa. Itulah kalimat yang menggambarkan seorang guru. Mempunyai tanggung jawab teramat besar, mendidik generasi muda penerus bangsa. Dengan tanggung jawab besar yang dipikulnya, tentulah mereka berhak mendapatkan imbalan jasa yang besar juga. Namun kenyataanya tidak demikian, besarnya jasa guru, tidak berbanding lurus dengan besarnya gaji mereka. Lebih memilukan lagi bagi mereka yang belum berstatus PNS. Dengan status guru honorer, untuk hidup layak saja, honor mereka tidak cukup. Menjadi guru memang bukan soal gaji, panggilan jiwalah membuat mereka bertahan dalam pengabdian. Tetapi kebutuhan hidup layak tetaplah penting, sehingga mencari peluang usaha sampingan bagi guru dan karyawan adalah lumrah dan hal yang wajar.
ide usaha sampingan bagi Guru/karyawan honorer.
Ada banyak sekali jenis usaha sampingan, namun tidak semua cocok dilakukan oleh seorang guru. Rata-rata jam kerja seorang guru adalah 7 jam. Masuk kerja jam 7 pagi, pulang jam 2 siang. Jadi waktu luang yang bisa digunakan utuk melakukan kerja sampingan adalah sepulang kerja. Antara jam 2 siang sampai jam 9 malam. Dalam memilih jenis usaha sampingan, seorang guru harus memperhitungkan waktu yang dimilikinya. Memilih jenis usaha sampingan yang tepat dimaksudkan supaya tidak mengganggu pekerjaan utama. Berikut ini beberapa usaha sampingan yang tepat untuk guru:
1. Membuka bimbingan belajar.
Inilah salah satu pilihan paling tepat bagi guru. Hampir tidak memerlukan modal, bisa dilakukan di rumah, dan tidak terlalu menyita waktu istirahat. Bimbingan belajar bisa dilakukan mulai sore hari sampai sekitar jam 9 malam. Bagi seorang guru, kegiatan belajar mengajar tentu saja sudah menjadi bidangnya. Untuk memulai usaha sampingan ini tidak perlu melakukan kursus atau pelatihan seperti usaha sampingan yang akan dibahas selanjutnya.
2. Membuka usaha menjahit.
Hampir setiap awal tahun pelajaran, anak-anak sekolah berbondong-bondong ke tukang jahit baju. Mereka inilah konsumen yang potensial. Permintaan menjahit seragam baru, selalu ada setiap tahun. Sebagai seorang guru, tentu lebih mudah mempromosikan jasa menjahit baju seragam bagi murid-murid barunya di sekolah tempat bekerja.
Usaha sampingan menjahit termasuk usaha rumahan. Lokasi usaha tidak menjadi kendala sebab bisa dilakukan di rumah. Modal yang diperlukan juga tidak terlalu besar. Bagi guru honorer, masalah permodalan mungkin sedikit merepotkan. Tidak demikian bagi guru yang sudah berstatus PNS, dengan jaminan SK, untuk mendapatkan pinjaman puluhan juta dari bank sangatlah mudah. Tidak seperti usaha membuka bimbingan belajar, membuka usaha menjahit memerlukan ketrampilan menjahit. Bagi yang belum mempunyai ketrampilan menjahit tentu saja harus belajar dulu mengikuti kursus menjahit dulu.
3. Menjual alat-alat sekolah
Selain seragam sekolah, ada banyak lagi kebutuhan anak-anak sekolah. Buku tulis, sepatu, tas, dll. Tidak seperti kebutuhan seragam yang hanya setahun sekali, kebutuhan buku, tas, atau sepatu tentu lebih sering. Peluang usaha untuk memenuhi kebutuhan anak-anak sekolah ini bisa dimanfaatkan oleh Guru.
Setiap instansi sekolah biasanya mempunyai koperasi sekolah. Tempat ini bisa dijadikan sebagai lokasi usaha. Dagangan alat-alat sekolah bisa dititipkan ke koperasi atau kantin.
4. Menjual jajanan/kue
Selain kantin, hampir di semua sekolah mempunyai kantin. Terkadang, dalam 1 sekolah terdapat lebih dari 1. Usaha sampingan menjual jajanan/kue ini memanfaatkan kegemaran jajan anak-anak sekolah. Tidak hanya jajanan/kue, menjual gorengan pun bisa dilakukan. Pembuatan gorengan/kue bisa dilakukan di rumah sepulang kerja. Esok paginya saat berangkat kerja, baru ditipkan di kantin.
Menjadi guru adalah panggilan jiwa. Mengabdi, mecurahkan tenaga dan pikiran untuk mendidik anak-anak penerus bangsa adalah mulia. Jika seorang guru ingin mendapatkan kesejahteraan dengan melakukan usaha sampingan yang halal, tidaklah akan mengurangi kemuliaanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar